PROSES MENSTRUASI DAN HORMON YANG TERLIBAT
MAKALAH
PROSES MENSTRUASI DAN
HORMON YANG TERLIBAT
OLEH:
KELOMPOK IV (EMPAT)
1.
ANASTASIA TASI
2.
DEFIANDI SELAN
3.
JANUARIUS MANIMAKANI
4.
MARIA G. OEQUI
5.
PAULUS K. TAEK
6.
SIPORA PLAIKOIL
7.
SALOMI JELA BING
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN NUSANTARA
KUPANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menstruasi
adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara
berkala dan dipengaruhi oleh hormon
reproduksi.
Periode ini penting dalam hal reproduksi. Menstruasi biasanya
terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause.
Menstruasi
adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah
ovulasi (Bobak, 2004). Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala
akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal
merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan
perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi
normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya
bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama
siklus menstruasi (Greenspan, 1998).
Fase
Menstruasi adalah peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi
bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat juga diakibatkan karena
berhentinya sekresi hormone estrogen dan progesterone sehingga kandungan
hormone dalam darah menjadi tidak ada. Fase menstruasi mulai pada hari pertama
dari siklus dan berlangsung 3-6 hari dengan total darah dan cairan yang keluar
bervariasi tetapi biasanya tidak lebih dari 60 ml. (Atikah dan Siti Misaroh,
2009).
Seorang wanita
memiliki 2 ovarium dimana masing-masing menyimpan sekitar 200,000 hingga
400,000 telur yang belum matang/folikel (follicles). Normalnya, hanya satu atau
beberapa sel telur yang tumbuh setiap periode menstruasi dan sekitar hari ke 14
sebelum menstruasi berikutnya, ketika sel telur tersebut telah matang maka sel
telur tersebut akan dilepaskan dari ovarium dan kemudian berjalan menuju tuba
falopi untuk kemudian dibuahi. Proses pelepasan ini disebut dengan “OVULASI”.
Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar didalam otak melepaskan
hormon yang disebut Follicle Stimulating Hormone (FSH) kedalam aliran darah
sehingga membuat sel-sel telur tersebut tumbuh didalam ovarium.
Salah satu atau beberapa sel telur kemudian tumbuh lebih cepat
daripada sel telur lainnya dan menjadi dominant hingga kemudian mulai
memproduksi hormon yang disebut estrogen yang dilepaskan kedalam aliran
darah. Hormone estrogen bekerjasama dengan hormone FSH membantu sel telur
yang dominan tersebut tumbuh dan kemudian memberi signal kepada rahim agar
mempersiapkan diri untuk menerima sel telur tersebut. Hormone estrogen
tersebut juga menghasilkan lendir yang lebih banyak di vagina untuk membantu
kelangsungan hidup sperma setelah berhubungan intim.
1.2 Rumusan masalah
Makalah yang akan
dibahas dalam makalah ini meliputi :
1. Apa itu
menstruasi ?
2. Bagaimana proses menstruasi ?
3. Bagaimana siklus
menstruasi ?
4. Apa saja hormon
yang berpengaruh dalam siklus menstruasi ?
5. Bagaimana proses
perimenopause ?
6. Bagaimana proses
menopause ?
1.3 Tujuan
Adapun maksud dan
tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Memenuhi tugas
mata kuliah Sistem Reproduksi kepada penulis.
2. Menambah dan
memperluas pengetahuan tentang konsep menstruasi.
3. Memberikan informasi
kepada pembaca tentang konsep menstruasi.
1.4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Menstruasi
Menstruasi adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara
berkala dan dipengaruhi oleh hormon
reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Menstruasi biasanya
terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause.
Menstruasi adalah perdarahan periodik pada
uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2004). Menstruasi
adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium
uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara
hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada
jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan
penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan
perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi (Greenspan, 1998).
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim
(endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan terjadi setiap bulannya
kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang terjadi terus menerus setiap
bulannya disebut sebagai siklus menstruasi. menstruasi biasanya terjadi pada
usia 11 tahun dan berlangsung hingga anda menopause (biasanya terjadi sekitar
usia 45 – 55 tahun). Normalnya, menstruasi berlangsung selama 3 – 7 hari.
Menstruasi atau Haid
adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus, disertai pelepasan
(deskuamasi) endometrium (Atikah dan Siti Misaroh, 2009). Sedangkan menurut Brunner &
Suddarth edisi 8 vol.2 (2002) menstruasi adalah ovum yang tidak dibuahi
sehingga FSH dan LH menurun, sekresi estrogen dan progesterone juga menurun,
ovum mengalami kehancuran dan endometrium yang sudah menebal dan memadat
menjadi hemoragik/ perdarahan.
2.2 Proses
Menstruasi
Ketika sel telur telah matang, sebuah hormon dilepaskan dari
dalam otak yang disebut dengan Luteinizing Hormone (LH). Hormone ini dilepas
dalam jumlah banyak dan memicu terjadinya pelepasan sel telur yang telah
matang dari dalam ovarium menuju tuba falopi. Jika pada saat ini, sperma yang
sehat masuk kedalam tuba falopi tersebut, maka sel telur tersebut memiliki
kesempatan yang besar untuk dibuahi.
Sel telur yang telah dibuahi memerlukan beberapa hari untuk
berjalan menuju tuba falopi, mencapai rahim dan pada akhirnya “menanamkan
diri” didalam rahim. Kemudian, sel telur tersebut akan membelah diri dan
memproduksi hormon Human Chorionic Gonadotrophin (HCG) yang dapat dideteksi
dengan GEATEL ®. Hormone tersebut membantu pertumbuhan embrio didalam rahim.
Jika sel telur yang telah dilepaskan tersebut tidak dibuahi,
maka endometrium akan meluruh dan terjadinya proses menstruasi berikutnya.
2.3 Siklus
Menstruasi
Siklus menstruasi
adalah proses kompleks yang mencakup sistem reproduktif dan endokrin. Ovarium
menghasilkan hormone steroid, terutama estrogen dan progesterone. Beberapa
estrogen yang berbeda dihasilkan oleh folikel ovarium, yang mengandung ovum
yang sedang berkembang dan oleh sel – sel yang mengelilinginya. Estrogen
ovarium yang paling berpengaruh adalah estradiol.
Estrogen bertanggung jawab terhadap perkembangan dan pemeliharaan
organ-organ reproduktif wanita dan karakteristik seksual sekunder yang
berkaitan dengan wanita dewasa. Estrogen memainkan peranan penting dalam
perkembangan payudara dan dalam perubahan siklus bulanan dalam uterus.
Progesterone
juga penting dalam mengatur perubahan yang terjadi dalam uterus selama siklus
menstruasi. Hormone ini disekresi oleh korpus
luteum, yang adalah folikel ovarium setelah melepaskan ovum. Progesterone
merupakan hormone yang paling penting untuk menyiapkan endometrium (membrane
mukosa yang melapisi uterus) untuk implantasi ovum yang telah dibuahi. Jika
terjadi kehamilan, sekresi progesterone berperan penting terhadap plasenta
dan untuk mempertahankan kehamilan yang normal. Selain itu, progesterone
bekerja dengan estrogen menyiapkan payudara untuk menghasilkan dan mensekresi
ASI (Brunner & Suddarth
edisi 8 vol.2 ,2002).
Proses terjadinya haid berlangsung
dengan 4 tahapan yaitu masa proliferasi, masa ovulasi, masa sekresi dan masa
haid. Dalam proses ovulasi yang memegang peranan penting adalah hubungan
hipotalamus, hipofisis dan ovarium (hypothalamic-
pituitary-ovarium axis). Menurut teori neurohumoral, hipotalamus
mengawasi sekresi hormone gonadotropin oleh adenohipofisis melalui sekresi
neurohormon yang disalurkan ke sel–sel adenohipofisis lewat sirkulasi portal
yang khusus.
Hipotalamus
menghasilkan factor yang telah dapat diisolasi dan disebut Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)
karena dapat merangsang pelepasan Lutenizing
Hormone (LH) dan Follicle
Stimulating Hormone (FSH) dari hipofisis. Pada hipotalamusterdapat dua
pusat, yaitu pusat tonik di bagian belakang hipotalamus di daerah nucleus
arkuatus, dan pusat siklik di bagian depan hipotalamus di daerah
suprakiasmatik. Pusat siklik mengawasi lonjakan LH (LH-surge) pada
pertengahan siklus haid yang menyebabkan terjadinya ovulasi.
Fase-fase yang berhubungan dengan efek
terhadap uterus adalah fase menstruasi, Proliferasi, dan sekretori. Fase menstruasi
mulai pada hari pertama dari siklus dan berlangsung 3-6 hari dengan total
darah dan cairan yang keluar bervariasi tetapi biasanya tidak lebih dari 60
ml. Fase ini diikuti oleh fase proliferasi (hari ke 6-14) saat lapisan endometrium dan kelenjar
serta pembuluh rahim tumbuh sebagai respons terhadap stimulasi oleh estrogen.
Fase terakhir berupa sekretori (hari ke 14-28) yaitu saat garis endometrium
semakin tebal dan kelenjar uterin mulai mengeluarkan secret. Fase terakhir
ini terutama di atur oleh progesteron. Menstruasi mempunyai kisaran waktu
tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya. Siklus menstruasi terdiri
dari :
a.
Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi
bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat juga dikarenakan
berhentinya sekresi hormone estrogen dan progesterone sehingga kandungan
hormone dalam darah menjadi tidak ada
b.
Fase Proliferasi/ Fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormone
progesterone sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan
merangsang folikel dalam ovarium serta dapat membuat hormone estrogen di
produksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak
dan menghasilkan hormone estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis.
Estrogen dapat menghambat sekresi FSH tetapi dapat memperbaiki dinding
endometrium yang robek.
c.
Fase Ovulasi/ Fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya
sel ovum pada hari ke-14 sesudah menstruasi 1. Sel ovum yang matang akan
meninggalkan folikel dan folikel akan mengkerut dan berubah menjadi corpus
luteum. Corpus luteum berfungsi untuk menghasilkan hormone progesterone yang
berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh
darah.
d.
Fase Pasca Ovulasi/ Fase Sekresi ditandai dengan corpus luteum yang mengecil
dan menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk
menghambat sekresi hormone estrogen dan progesterone sehingga hipofisis aktif
mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi progesterone maka
penebalan dinding endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium
mengering dan robek. Terjadilah fase perdarahan atau menstruasi.
Siklus menstruasi terjadi selama masa
reproduksi dari masa pubertas hingga masa menopause sebagai reaksi terhadap
variasi – variasi gerak hormone. Lapisan endometrium (dinding rahim)
berkembang sebagai persiapan untuk implantasi telur yang sudah dibuahi, dan
dalam keadaan tidak hamil lapisan itu akan luruh dalam bentuk darah melalui
vagina. Menopause adalah terhentinya sedikit demi sedikit dan berakhirnya
siklus menstruasi dihubungkan dengan menipisnya oosit di dalam ovarium dan
akibat turunnya kadar estrogen yang terjadi antara usia 45-50 tahun (Atikah dan Siti
Misaroh, 2009).
2.4 Hormon yang
berpengaruh dalam siklus menstruasi
Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus
menstruasi adalah:
1.FSH-RH
(follicle stimulating hormone releasing
hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis
mengeluarkan FSH.
2.LH
–RH (Luteinizing hormone releasing
hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisi mengeluarkan LH.
3.IH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan
prolaktin.
a. Estrogen
Estrogen atau hormone seks wanita
bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan tuba falopi, ovarium,
uterus dan alat kelamin eksternal serta karakteristik seksual sekunder
wanita. Hormone tersebut terutama berkaitan dengan perubahan-perubahan siklus
normal yang terjadi pada endometrium dan rahim selama siklus. Estradiol
merupakan estrogen alam utama yang diproduksi oleh ovarium disamping beberapa
estrogen yang diproduksi secara metabolic dalam hati.
Berbagai sediaan estrogen alam atau sintetik
dikembangkan untuk pemakaian oral, parenteral maupun topical. Absorpsi oleh
membrane mukosa saluran kelamin dan pencernaan biasanya baik dan absorpsi
melalui kulit juga bisa menimbulkan efek sitemik.
Estrogen digunakan untuk terapi pada
beberapa kondisi wanita termasuk control konsepsi, endometriosis,
hipogonadisme, menopause dan perdarahan abnormal, sedangkan pada pria untuk
penatalaksanaan paliatif kanker prostat yang tidak bisa dioperasi.
b.
Progestin
Merupakan hormone yang secara alami terutama
diproduksi oleh corpus luteum dan plasenta yang berperan dalam reproduksi
dengan mempersiapkan endometrium untuk implantasi telur dan membantu
perkembangan serta berfungsinya kelenjar mammary.
Di samping efek progestationalnya, progestin sintetik tertentu memiliki efek
anabolic, andragonik atau estrogenic (biasanya lemah). Progesterone merupakan
progestin alam yang paling banyak yang selain efeknya sebagai hormone juga
berfungsi sebagai prazat untuk produksi berbagai androgen, kortikosteroid dan
estrogen secara endogen.
Satu sel telur dihasilkan oleh satu ovarium
setiap 28 hari. Beberapa perubahan dalam system reproduksi dikendalikan oleh
hormone. Hormone merupakan cairan kimia yang dihasilkan oleh tubuh untuk
mengendalikan proses – proses metabolisme dalam tubuh.
Perubahan yang terjadi tiap bulan pada organ reproduksi wanita disebut siklus
menstruasi. Siklus menstruasi pada seorang wanita terjadi setiap oeriode
tertentu, misalnya 28 hari. Namun demikian, siklus menstruasi tersebut sangat
bervariasi untuk tiap individu, yaitu berkisar antara 20-40 hari. Perubahan-
perubahan yang terjadi selama menstruasi menyangkut pemasakan sel telur dan
penebalan dinding rahim guna menerima sel telur yang telah dibuahi. Jika sel
telur di ovarium masak, dinding rahim menebal. Lebih kurang pada hari ke 14
dari siklus menstruasi yang 28 hari, sel telur dihasilkan dari ovarium, dan
dikenal sebagai proses ovulasi.
Sel telur tersebut tetap hidup selama 24-48
jam, dan bergerak sepanjang saluran telur menuju ke rahim uterus. Sel telur
tersebut dapat dibuahi bila terdapat sperma yang hidup dalam saluran telur
selama 48 jam sesudah atau sebelum ovulasi. Jika sel telur tersebut tidak
dibuahi di dalam saluran telur, maka akan luruh (rusak). Dinding rahm akan
luruh dan terjadi pendarahan. Peristiwa tersebut terjadi setiap bulan dan
dikenal sebagai menstruasi. Lamanya menstruasi berlangsung selama 4-6 hari.
Saat mentruasi berlangsung, sel telur yang lain mulai mengalami pemasakan.
Rahim juga mulai menebal sebagai persiapan menerima sel telur lain tersebut.
Menstruasi mulai terjadi saat organ
perkembangbiakan seorang gadis mulai masak. Pada senagian besar gadis,
menstruasi pertama terjadi pada usia
8-13 tahun, dan terus berlanjut sampai usia 45-55 tahu. Pada usia 50an
siklus menstruasi menjadi tidak teratur dan berhenti untuk selamanya,
peristiwa ini disebut menopause.
2.5 Proses
perimenopause
Perimenopause adalah rentang periode dari
tanda pertama menopause – biasanya panas kemerahan, kekeringan vagina dan
haid tidak teratur sampai melewati masa tanpa haid ( 1 tahun dari periode
haid terakhir ). Fakta tentang perimenopause berikut harus dipertimbangkan
oleh perawat :
a.
Seksualitas, fertilitas, kontrasepsi dan PHS dapat menjadi
kekhawatiran bagi wanita perimenopausal.
b. Kehamilan
yang tidak diinginkan adalah kemungkinan penyebab karena sekitar sepertiga
wanita perimenopausal menggunakan metode kontraseptif selain metode
sentralisasi.
c. Wanita
perimenopausal yang tidak merokok terhindar dari kanker uterus akibat
pemakaian kontraseptif oral.
d. Sekitar
16% kanker payudara terjadi pada kelompok wanita ini, sehingga pemeriksaan
payudara sendiri (sarari), pemeriksaan fisik rutin, dan mammogram adalah
pentimh. Kista payudara jinak adalah temuan yang umum. Aspirasi jarum halus
dapat digunakan untuk mengevaluasi sebagian besar masa payudara, menghindari
keharusan untuk rawat inap dan pembedahan.
Karena penyakit kardiovaskuler adalah penyebab
terbesar kematian pada wanita lansia, diet dan latihan merupakan topic
penting dalam penyuluhan pasien seperti juga halnya terapi penggantian
hormone (HRT). Praktisi yakin bahwa HRT melindungi wanita dari penyakit
jantung dan osteoporosis. Perawat harus menunjukkan berbagai pilihan
kesehatan bagi pasien wanita sebelum menopause.
2.6 Proses Menopause
Fisiologi:
Pada
usia 40 sampai 50 tahun, siklus seksual biasanya menjadi tidak teratur dan
ovulasi sering tidak terjadi. Sesudah beberapa bulan sampai beberapa tahun,
siklus terhenti sama sekali. Periode ketika siklus terhenti dan
hormone-hormon kelamin wanita menghilang dengan cepat sampai hampir tidak ada
disebut dengan menopause.
Penyebab
menopause adalah “matinya” (burning out)
ovarium. Sepanjang kehidupan seksual seorang wanita, kira-kira 400 folikel
primordial tumbuh menjadi folikel matang dan berovulasi dan berates-ratus dari
ribuan ovum berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal beberapa
folikel primordial yang akan dirangsang oleh FSH dan LH. Produksi estrogen
dari ovariumberkurang sewaktu jumlah folikel primordial mencapai nol. Ketika
produksi estrogen turun dibawah nilai kritis, estrogen tidak lagi dapat
menghambat produksi gonadotropin FSH dan LH. Sebaliknya, gonadotropin FSH dan
LH (terutama FSH) diproduksi sesudah menupause dalam jumlah besar dan
kontinu, tetapi ketika folikel primordial yang tersisa menjadi atretik,
produksi nestrogen oleh ovarium turun secara nyata menjadi nol.
Pada
saat menopause, seorang wanita harus menyesuaikan kembali kehidupannya dari
kehidupan yang secara fisiologis dirangsang oleh produksi estrogen dan
progesteron menjadi kehidupan yang kosong tanpa hormone-hormon tersebut.
Hilangnya estrogen sering kali menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis
yang bermakna pada fungsi tubuh, termasuk rasa panas dengan kemerahan kulit
yang ekstrem, sensasi psikis dispnea, gelisah, letih, ansietas, dan
kadang-kadang keadaan psikotik yang bermacam-macam dan penurunan kekuatan dan
kalsifikasi tulang diseluruh tubuh. Kira-kira pada 15% wanita, gejala-gejala
ini cukup berat sehingga membutuhkan perawatan. Jika psikoterapi gagal
pemberian estrogen harian dalam jumlah kecil biasanya dapat meredakan gejala
dan bila perlahan-lahan dosisnya diturunkan, wanita pascamenopause tersebut
cenderung terhindar dari gejala yang berat.
Menopause
juga disebut sebagai masa klimakterium yang berarti “brubahnya hidup” adalah
proses saat siklus reproduksi menurun dan akhirnya berhenti. Menopause
biasanya dimulai pada usia diantara 45 sampai 55 tahun, walaupun dapat juga
terjadi pada wanita muda pada usia 35 tahun. Proses fisiologis yang alami ini
berlangsung selama 6 bulan hingga 3 tahun untuk sempurna.
Pada
tahap awal menopause, folikel dalam ovarium masih memproduksi estrogen namun
dalam kadar yang makin lama makin sedikit. Siklus reprosuksi menjadi tidak
teratur dan akhirnya ovulasi tidak terjadi lagi. Jika ovulasi dan produksi
estrogen telah berhenti, wanita tersebut dikatakan pascamenopause.
Penurunan
estrogen menimbulkan banyak gejala yang dirasakan oleh beberapa wanita
menopause dan pascamenopause, seperti rasa panas, keringat malam, masalah
emosional dan seksual dan menurunnya kepadatan tulang.
Akibat tidak adanya
mekanisme umpan balik negatif estrogen maka produksi FSH dan LH
akan meningkat, namun produksi hormon hipofisis lain tidak terganggu. Kadar
FSH serum > 30 i.u / L dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa
menopause. Androstenedione sirkulasi terutama berasal dari adrenal
yang di konversi oleh lemak sel menjadi estron ( jenis estrogen yang
lebih lemah dari estradiol ). Setelah menopause, jenis estrogen inilah yang banyak
berada dalam sirkulasi dibandingkan estrogen yang berasal dari ovariu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa menstruasi atau haid adalah pelepasan dinding rahim
(endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan terjadi setiap bulannya
kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi terjadi terus menerus setiap bulannya
di sebut siklus menstruasi. Menstruasi biasanya terjadi pada usia 11 tahun
dan berlangsung hingga anda menopause (biasanya terjadi sekitar usia 45-55
tahun). Normalnya, menstruasi berlangsung selama 3 sampai 7 hari.
DAFTAR PUSTAKA
Selan Defiandi . 2017 . Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran . Edisi 11 .
|
|
Komentar
Posting Komentar