ASKEP ANAK DENGAN HIDROSEFALUS
MAKALAH
ASKEP PADA ANAK DENGAN HIDROSEFALUS
OLEH:
NAMA: DEFIANDI SELAN
KELAS: KPN 14.1F
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NUSANTARA
KUPANG
2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
1.2
Tujuan
Penulisan
1.3
Rumusan
Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi
2.2 Etiologi
2.3 Klasifikasi
2.4 Patofisiologi
2.5 Manifestasi Klinis
2.6 Pemeriksaan Diagnosik
2.7 Penatalaksanaan
2.8 Komplikasi
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
3.2 Diagnosa Keperawatan
3.3 Perencanaan
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Hidrosefalus adalah penumpukan CSS
sehingga menekan jaringan otak. Jumlah cairan bisa mencapai 1,5 liter bahkan
ada sampai 5 liter, sehingga tekanan intrakranial sangat tinggi. Hidrosefalus
sering di jumpai sebagai kelainan konginetal namun bisa pula oleh sebab
postnatal. Angka kejadian hidrosefalus kira-kira 30 % yang di temui sejak
lahir, dan 50% pada 3 bulan pertama.
Frekuensi hidrosefalus ini utero
2:2000 bayi, dan kira-kira 12% dari semua kelainan konginetal. Hidrosefalus
sering menyebabkan distosia persalinan.
Apabila hidrosefalus berlanjut setelah lahir
dan tetap hidup akan menjadi masalah pediatri sosial. Pasien hidrosefalus
memerlukan perawatan khusus dan benar karena pada anak yang mengalami
hidrosefalus ada kerusakan saraf yang menimbulkan kelainan neurologis berupa
gangguan kesadaran sampai pada gangguan pusat vital dan resiko terjadi
dekubitus.
1.2 Tujuan
Penulisan
- Melatih mahasiswa menyusun paper dalam upaya
lebih meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas mahasiswa.
- Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok
bahasan khususnya tentang HIDROSEFALUS.
1.3 Rumusan
Masalah
1.
Apa itu Hidrosefalus?
2.
Bagaimana Pengkajian dari Hidrosefalus?
3.
Bagaiamana Asuhan Keperawatan dalam Hidrosefalus?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Hidrosefalus (kepala-air, istilah
yang berasal dari bahasa Yunani: "hydro" yang berarti air dan
"cephalus" yang berarti kepala; sehingga kondisi ini sering dikenal
dengan "kepala air") adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan
aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal atau CSS). Gangguan itu
menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan
jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat-pusat saraf yang vital.
Hidrosefalus adalah suatu keadaan
patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinalis,
disebabkan baik oleh produksi yang berlebihan maupun gangguan absorpsi, dengan
atau pernah disertai tekanan intrakanial yang meninggi sehingga terjadi
pelebaran ruangan-ruangan tempat aliran cairan serebrospinalis.
Hidrosefalus di bedakan atas dua tipe yaitu :
- Hidrosefalus Obstruktif
- Hidrosefalus Komunikas
2.2 .Etiologi
- Kelainan bawaan
- Stenosis akuaduktus sylvii
- Spina bivida dan cranium bivida
- Sindrom dandy – walker
- Kista araknoid
- Anomali pembuluh darah
- Infeksi
- Neoplasma
- Pendarahan
2.3 KLASIFIKASI
Klasifikasi hidrosefalus bergantung
pada faktor yang berkaitan dengannya, berdasarkan :
- Gambaran klinis, dikenal hidrosefalus manifes
(overt hydrocephalus) dan hidrosefalus tersembunyi (occult hydrocephalus).
- Waktu pembentukan, dikenal hidrosefalus
kongenital dan hidrosefalus akuisita.
- Proses terbentuknya, dikenal hidrosefalus akut
dan hidrosefalus kronik.
- Sirkulasi CSS, dikenal hidrosefalus komunikans
dan hidrosefalus non komunikans.
2.4 PATOFISILOGI
Dikarenakan kondisi CSS yang tidak
normal hidrosefalus secara teoritis terjadi sebagai akibat dari tiga mekanisme
yaitu: Produksi likuor yang berlebihan, peningkatan resistensi aliran likuor,
Peningkatan tekanan sinus venosa.
Konsekuensi tiga mekanisme di atas
adalah peningkatan tekanan intrakranial(TIK) sebagai upaya mempertahankan
keseimbangan sekresi dan absorbsi. Mekanisme terjadinya dilatasi ventrikel
cukup rumit dan berlangsung berbeda-beda tiap saat selama perkembangan
hidrosefalus. Dilatasi ini terjadi sebagai akibat dari : Kompresi sistem
serebrovaskuler, Redistribusi dari likuor serebrospinalis atau cairan
ekstraseluler, Perubahan mekanis dari otak. Efek tekanan denyut likuor
serebrospinalis, Hilangnya jaringan otak. Pembesaran volume tengkorak karena
regangan abnormal sutura kranial.
Produksi likuor yang berlebihan
disebabkan tumor pleksus khoroid. Gangguan aliran likuor merupakan awal dari
kebanyakan kasus hidrosefalus. Peningkatan resistensi yang disebabkan gangguan
aliran akan meningkatkan tekanan likuor secara proporsional dalam upaya
mempertahankan resorbsi yang seimbang.
Peningkatan tekanan sinus vena
mempunyai dua konsekuensi, yaitu peningkatan tekanan vena kortikal sehingga
menyebabkan volume vaskuler intrakranial bertambah dan peningkatan tekanan
intrakranial sampai batas yang dibutuhkan untuk mempertahankan aliran likuor
terhadap tekanan sinus vena yang relatif tinggi. Konsekuensi klinis dari
hipertensi vena ini tergantung dari komplians tengkorak.
2.5 MANIFESTASI KLINIS
- Hidrosefalus terjadi pada masa neonates
Meliputi pembesaran kepala abnormal,
gambaran tetap hidrosefalus kongenital dan pada masa bayi. Lingkaran kepala
neonatus biasanya adalah 35-40 cm, dan pertumbuhan ukuran lingkar kepala
terbesar adalah selama tahun pertama kehidupan. Kranium terdistensi dalam semua
arah, tetapi terutama pada daerah frontal. Tampak dorsum nasi lebih besar dari
biasa. Fontanella terbuka dan tegang, sutura masih terbuka bebas. Tulang-tulang
kepala menjadi sangat tipis. Vena-vena di sisi samping kepala tampak melebar
dan berkelok.
- Hidrosefalus terjadi pada akhir masa kanak- kanak
Pembesaran kepala tidak bermakna,
tetapi nyeri kepala sebagai manifestasi hipertensi intrakranial. Lokasi nyeri
kepala tidak khas. Dapat disertai keluhan penglihatan ganda (diplopia) dan
jarang diikuti penurunan visus. Secara umum gejala yang paling umum terjadi
pada pasien-pasien hidrosefalus di bawah usia dua tahun adalah pembesaran
abnormal yang progresif dari ukuran kepala. Makrokrania mengesankan sebagai
salah satu tanda bila ukuran lingkar kepala lebih besar dari dua deviasi
standar di atas ukuran normal. Makrokrania biasanya disertai empat gejala
hipertensi intrakranial lainnya yaitu: Fontanel anterior yang sangat tegang,
Sutura kranium tampak atau teraba melebar, Kulit kepala licin mengkilap dan
tampak vena-vena superfisial menonjol, Fenomena ‘matahari tenggelam’ (sunset
phenomenon).
2.6 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Rontgen foto kepala
- Transimulasi
- Lingkaran kepala
- Ventrikulografi
- Ultrasonografi
- CT Scan kepala
- MRI (Magnetic Resonance Imaging )
2.7 PENATALAKSANAAN
- Mengurangi produksi cairan
serebrospinal dengan merusak pleksus koroidalis dengan tindakan reseksi atau
pembedahan, atau dengan obat azetasolamid (diamox) yang menghambat pembentukan
cairan serebrospinal.
- Memperbaiki hubungan antara tempat
produksi caira serebrospinal dengan tempat absorbsi, yaitu menghubungkan
ventrikel dengan subarachnoid
- Pengeluaran cairan serebrospinal ke
dalam organ ekstrakranial, yakni:
1. Drainase
ventrikule-peritoneal
2. Drainase
Lombo-Peritoneal
3. Drainase
ventrikulo-Pleural
4. Drainase
ventrikule-Uretrostomi
5. Drainase ke dalam
anterium mastoid
- Mengalirkan cairan serebrospinal ke
dalam vena jugularis dan jantung melalui kateter yang berventil (Holter
Valve/katup Holter) yang memungkinkan pengaliran cairan serebrospinal ke satu
arah. Cara ini merupakan cara yang dianggap terbaik namun, kateter harus
diganti sesuai dengan pertumbuhan anak dan harus diwaspadai terjadinya infeksi
sekunder dan sepsis.
- Tindakan bedah pemasangan selang
pintasan atau drainase dilakukan setelah diagnosis lengkap dan pasien telah di
bius total. Dibuat sayatan kecil di daerah kepala dan dilakukan pembukaan
tulang tengkorak dan selaput otak, lalu selang pintasan dipasang. Disusul
kemudian dibuat sayatan kecil di daerah perut, dibuka rongga perut lalu ditanam
selang pintasan, antara ujung selang di kepala dan perut dihubiungakan dengan
selang yang ditanam di bawah kulit hingga tidak terlihat dari luar.
- Pengobatan modern atau canggih
dilakukan dengan bahan shunt atau pintasan jenis silicon yang awet, lentur,
tidak mudah putus.
2.8 KOMPLIKASI
Komplikasi sering terjadi karena
pemasangan VP shunt adalah infeksi dan malfungsi. Malfungsi disebakan oleh
obstruksi mekanik atau perpindahan didalam ventrikel dari bahan – bahan khusus
( jaringan /eksudat ) atau ujung distal dari thrombosis sebagai akibat
dari pertumbuhan. Obstruksi VP shunt sering menunjukan kegawatan dengan
manifestasi klinis peningkatan TIK yang lebih sering diikuti dengan status
neurologis buruk.
Komplikasi yang sering terjadi
adalah infeksi VP shunt. Infeksi umumnya akibat dari infeksi pada saat
pemasangan VP shunt. Infeksi itu meliputi septik, Endokarditis bacterial,
infeksi luka, Nefritis shunt, meningitis, dan ventrikulitis. Komplikasi VP
shunt yang serius lainnya adalah subdural hematoma yang di sebabkan oleh
reduksi yang cepat pada tekanan ntrakranial dan ukurannya. Komplikasi yang
dapat terjadi adalah peritonitis abses abdominal, perforasi organ-organ abdomen
oleh kateter atau trokar (pada saat pemasangan), fistula hernia, dan ilius.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
- PENGKAJIAN
a) Biodata : Terjadi
pada bayi dan anak
b) Riwayat Kesehatan
- Prenatal: Adanya infeksi intra
Uterin/ Kongenital
- Post Natal : Perdarahan, Neoplasma.
c) Pemeriksaan Fsik
- Masa bayi :
kepala membesar , Fontanel Anterior menonjol, Vena
pada kulit kepala dilatasi dan terlihat jelas pada saat bayi menangis,
terdapat bunyi Cracked- Pot ( tanda macewe),Mata melihat kebawah (tanda setting
– sun ) , mudah terstimulasi, lemah, kemampuan makan kurang, perubahan
kesadaran, opistotonus dan spatik pada ekstremitas bawah.pada bayi dengan
malformasi Arnold- Chiari, bayi mengalami kesulitan menelan, bunyi nafas
stridor, kesulitan bernafas, Apnea, Aspirasi dan tidak reflek muntah.
- Masa Kanak-Kanak
Sakit kepala, muntah, papil edema, strabismus, ataxsia
mudah terstimulasi , Letargy Apatis, Bingung, Bicara inkoheren.
d) Pemeriksaan Diagnostik
- Lingkar Kepala pada masa bayi
- Translumiasi kepala bayi, tampak
pengumpulan cairan serebrospinalis yang abnormal
- Perkusi pada tengkorak bayi
menghasilkan "suara khas"
- Opthalmoscopi menunjukan papil edema
- CT Scan
- Foto Kepala menunjukan pelebaran pada
fontanel dan sutura serta erosi tulang intra cranial
- Ventriculografi ( jarang dipakai ) :
Hal- hal yang Abnormal dapat terlihat di dalam system ventrikular atau sub –
arakhnoid.
e) Perkembangan Mental/
Psikososial
- Tingkat perkembangan
- Mekanisme koping
- Pengalaman di rawat di Rumah Sakit
f) Pengetahuan
Klien dan Keluarga
- Hidrosephalus dan rencana pengobatan
- Tingtkat pengetahuan
3.2 Diagnosa keperawatan
a) Perubahan perfusi
jaringan serebral berhubungan dengan meningkatnya volume cairan serebrospinal,
meningkatnya tekanan intra karnial.
b) Resiko tinggi
terjadinya kerusakn intregasi kulit sehubungan dengan penekanan dan
ketidakmampuan untuk menggerakan kepala.
c) Kurangnya pengetahuan
keluarga sehubungan dengan kurang informasi dalam keadaan krisis.
3.3 Perencanaan
a) Perubahan perfusi
jaringan serebral berhubungan dengan meningkatnya volume cairan serebrospinal,
meningkatnya tekanan intra karnial.
Tujuan :
perfusi jaringan serebral adequat.
Intervensi :
- Observasi TTV
- Kaji data dasar neurologi
- Hindari pemasangan infuse pada vena kepala jika
terjadi pembedahan.
- Tentukan posisi anak :
ü tempatkan pada posisi terlentang
- tinggikan kepala
- Hindari penggunaan obat – obat penenang
b) Resiko tinggi
terjadinya kerusakn intregasi kulit sehubungan dengan penekanan dan
ketidakmampuan untuk menggerakan kepala.
Tujuan :
klien akan menunjukan intregasi kulit yang baik
Intervensi :
- Berikan perawatan kulit
- Laporkan segera bila terjadi perubahan TTV (
tingkah laku ).
- Monitor daerah sekitar operasi terhadap adanya
tanda – tanda kemerahan atau pembengkakan.
c) Kurangnya pengetahuan
keluarga sehubungan dengan kurang informasi dalam keadaan krisis.
Tujuan :
keluarga klien akan menerima support dengan adekuat
Intervensi :
- Jelaskan tentang penyakit tindakan dan prosedur
yang akan dilakukan.
- Berikan kesempatan pada orang tua atau anggota
keluarga untuk mengekspresikan perasaan.
- Berikan dorongan pada orang tua untuk membantu
perawatan anak.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel (Darsono,2005:209).
Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam system ventrikel dan tempat absorpsi dalam ruang subaraknoid. Akibat penyumbatan terjadi dilatasi ruangan CSS di atasnya.
Klasifikasi/Macam-Macam Hidrosefalus
1.Kongenital
2.Didapat
Berdasarkan letak obstruksi CSF hidrosefalus pada bayi dan anak ini juga terbagi dalam dua bagian yaitu :
1.Hidrosefalus obstruktif/non komunikans
2.Hidrosefalus Komunikans
Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel (Darsono,2005:209).
Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam system ventrikel dan tempat absorpsi dalam ruang subaraknoid. Akibat penyumbatan terjadi dilatasi ruangan CSS di atasnya.
Klasifikasi/Macam-Macam Hidrosefalus
1.Kongenital
2.Didapat
Berdasarkan letak obstruksi CSF hidrosefalus pada bayi dan anak ini juga terbagi dalam dua bagian yaitu :
1.Hidrosefalus obstruktif/non komunikans
2.Hidrosefalus Komunikans
4.2 SARAN
Semoga makalah yang kami susun dapat dimanfaatkan secara maksimal, sehingga dapat membantu proses pembelajaran, dan dapat mengefektifkan kemandirian dan kreatifitas mahasiswa. Selain itu, diperlukan lebih banyak referensi untuk menunjang proses pembelajaran.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Universitas Indonesia. Buku kuliah
Semoga makalah yang kami susun dapat dimanfaatkan secara maksimal, sehingga dapat membantu proses pembelajaran, dan dapat mengefektifkan kemandirian dan kreatifitas mahasiswa. Selain itu, diperlukan lebih banyak referensi untuk menunjang proses pembelajaran.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Universitas Indonesia. Buku kuliah
Komentar
Posting Komentar