MANAJEMEN PELAYANAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN




MAKALAH
MENEJEMEN PELAYANAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN






OLEH:
KELOMPOK II (DUA)
1. ANASTASIA SOGAN
2.ALOSIA WATU
3. DEFIANDI SELAN (Ketua)
4.DIAN DJABI
5.INGGRIT ANO
6. JANUARIS MANIMAKANI
7.MAGDALENA P.WEO 
8.DOMINIKA F. SALU  
9.JECKY SOLE
10. SALOMI JELABING
11. SELVIANA BOKO
12. YAPLONIA TAFETIN
13. YOHANA F. RIDA
14. YOSUA SABA’AT
15. MERYCE HUNGA
16. PAULUS K. TAEK


 
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA
KUPANG
2016



KATA PENGANTAR

            Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan atas segala Rahmat dan Tuntunan-Nya sehingga kami mampu dalam menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mandiri mata kuliah Manajemen Keperawatan yang berjudulMANEJEMEN PELAYANAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN Akhirnya kami sebagai penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan mohon maaf atas kekurangan yang masih terdapat didalamnya, karena penyusun menyadari adanya keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Maka dengan senang hati penyusun akan menerima kritik dan saran pembaca guna perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya.








  











DAFTAR ISI


Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB    I  Pendahuluan
            1.1 Latar Belakang
            1.2 Rumusan Masalah
            1.3 Tujuan Penelitian

BAB II Profil
            2.1 Tenaga
            2.2 Pembagian Tugas

BAB    III Pembahasan
            2.1 Visi dan Misi Rumah Sakit
            2.2 Mengelola unit ruang rawat sesuai dengan visi dan misi
            2.3 Uraian implementasi pengelolaan unit ruang rawat
2.4 Kendala utama selama mengelola unit ruang rawat
            2.5 Komponen menejemen yang efektif dan efisien
            2.6 Tugas menejer unit ruang rawat
BAB IV Penutup
            Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
            Kepala Ruang harus mampu merencanakan, mengorganisir, mengarahkan serta kemampuan mengawasi secara melekat pada sumber daya perawat dalam menerapkan semua standar keperawatan yang berlaku, serta mampu mengawasi sumber dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang tepat guna, efektif dan efisien kepada seluruh  pengunjung dirumah sakit. Semua ini menuntut seorang kepala bangsal untuk mampu menata sistem terhadap pelayanan perawatan, salah satunya dengan metode ilmiah yaitu: ” Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) ” terdiri dari: management approach, professional relationship, compensatory reward dan patient care delivery.
            Oleh karena itu kunci kesuksesan bagian keperawatan di rumah sakit, tidak bisa dipisahkan dari peran seorang kepala bangsal/ruang yang mampu mengkoordinir dan mengatur performance teamnya dalam memberikan pelayanan prima kepada pengunjung rumah sakit.
            Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan program pembangunan kesehatan adalah faktor kepemimpinan dan manajemen pada setiap tatanan organisasi kesehatan mulai dari tingkat Menejer Ruang Rawat sampai tingkat bawahannya.
            Fungsi manajemen pembangunan kesehatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan kesehatan dapat dilaksanakan dengan baik, apabila pada setiap tatanan organisasi kesehatan dinahkodai oleh seorang pimpinan/manajer yang memahami dan mampu melaksanakan tupoksi sebagai pemimpin yang baik.
Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dan manajemen yang professional, seorang pimpinan/manajer harus dapat menunjukan  kinerja berbasis kompetensi serta memiliki komitmen yang kuat yang didukung oleh etika dan moral yang baik. Pemimpin/manajer kesehatan harus mempunyai kemampuan dalam menggerakan sumber daya kesehatan yang terbatas, baik dalam hal jumlah maupun mutu, agar dapat mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
            Disamping itu pelatihan yang berkaitan dengan manajemen dan kepemimpinan juga harus dilaksanakan. Karena  tidak di laksanakan maka hal ini yang akan  merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kinerja kepemimpinan dan manajemen dalam bidang kesehatan.







1.1     Rumusan Masalah
Bagaiama sistem Menejemen dan Asuhan Keperawatan di unit ruang rawat.

1.2     Tujuan Pennelitian
Dapat mengetahui sistem menejemen dan Asuhan Keperawatan unit ruang rawat.

























  
BAB II
PROFIL RUANGAN ICU

2.1 Tenaga
Jumlah tenaga pada ruangan ICU sebagai berikut:
·         Perawat 17 Orang ( termasuk kepala ruangan)
·         cs 2 orang
·         Tenaga administrasi,1 orang

2.2  Pembagian tugas
·         Kepala Ruangan sebagai ketua tim 1 membawahhi beberapa kepala pelaksana/ ketua tim II.
·         Kepala pelakssana/ketua tim II membawahi beberapa perawat sesuai dengan sift.
·         Perawat bertanggung  jawab kepada kepala pelaksana / ketua tim II dan ketua II bertanggung jawab kepada ketua tim I / kepala Ruangan.
·         CS bertanggung jawab mengurusi kebersihan dan kerapian ruangan, selain itu membantu juga amfrak obat-obatan sebagai tugas tambahan.
·         Tenaga administrasi bertanggung  jawab terhadap segala data file, surat menyurat,pembuatan jadwal,uraian tugas perawat.













BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Visi dan Misi Rumah Sakit
            VISI:
            Menjadikan ICU yang unggul di NTT.
            MISI:
            Meningkatkan mutu pelayanan dengan menyembangkan sumber     daya     manusia dengan menumbuhkan rasa percaya dari pasien.

3.2 Mengelola unit ruang rawat sesuai dengan visi dan misi
Ya.Dengan Penjelasan sebagai berikut:
            Terwujudnya visi dan misi dengan mengelola unit rawat yang selalu berpegang teguh pada regulasi-regulasi yang ada dengan berpedoman pada:
a.Disiplin kerja
Membuat aturan khusus ruangan terhadap staf yang tidak disiplin waktu masuk/keluar kerja dengan memberikan sanksi.

b.Disiplin Fungsi
            Menempatkan tenaga-tenaga Perawat sesuai dengan tugas dan keahliannya masing-masing.

c.Peningkatan SDM.
·         Memberikan kesempatan kepada perawat yang belum mencapai standar tingkat pendidikan
·         Menugaskan perawat profesi untuk mengikuti pelatihan-pelatihan Keperawatan.

            Sehingga dari tiga pokok item di atas, maka akan tercapai mutu pelayanan standar yang sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit.Dalam hal peningkatkan SDM Kepala Ruangan membuat surat permohonan melanjutkan study kepada Direktur RSUD melalui Bidang pelayanan SDM.


3.3 Uraian implementasi pengelolaan unit ruang rawat
            Kepala Ruangan sebagai ketua tim atau penanggung jawab membagi tugas berdasarkan tupoksi,  keahlian, dan kebutuhan.

            a).        Kepala pelaksana /ketua tim Ruang masing-masing 3 orang             akan bertanggung jawab terhadap sift yang terdiri dari sift pagi, sift siang,  dan sift malam.
            b).        Kepala pelaksana/ketua tim II membawahi bebrapa perawat sesuai aturan pembagian bed(2 Bed 1 perawat).Jika perawat                      ada halangan segera melapor ketua tim II untuk di gantikan                         oleh perawat yang lain.

            c).        Perawat bertanggung jawab kepada kepala pelaksana/ketua tim II dan kepala Pelaksana/ketua tim II bertanggung jawab                    kepada kepala ruangan/ketua tim I sesuai dengan garis         komando dan koordinasi.

            d).        Jika terjadi peningkatan pasien yang gawat darurat maka                 kepala ruanganketua tim I ikut membantu sesuai dengan                                     kebutuhan dan fungsi bila tidak ada tugas pokok sebagai kepala ruangan.

            e).        Semua urusa rapat dengan Direktur,Kepala Bagian atau                   lintas sektor akan di ikuti oleh kepala ruangan atau di wakili jika ada halangan.

            f).        Seluruh urusan surat menyurat, kebuthan ruangan di lakukan oleh kepala ruangan sesuai kebutuhan berdasarkan hasil rapat bulanan.

3.4 Kendala utama selama mengelola unit ruang rawat
            Dalam mengelola unit ruang rawat terdapat banyak kendala-kendala yang dapat di uraikan dari hal kedisiplinan staf-staf dan kendala lain yang berhubungan dengan kekurangan alat medis. Terutama menyangkut dengan dengan hal disiplin waktu yang sering di langgar oleh para staf, sehingga dari pada itu di harapkan bisa lebih baik disiplin terhadap waktu ke depannya.

            Selanjutnya berhubungan dengan berbagai macam kekurangan alat medis yang termasuk sebagai suatu kekurangan dari menejemen.

3.5 Komponen menejemen yang efektif dan efisien
            Komponen menejemen yang menjadi skala preoritas untuk peningkatan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien.


a. SDM
·         Peningkatan program lanjut study
·         Menugaskan Perawat untuk ikut pelatihan-pelatihan.

b. AlKes dan bahan-bahan habis pakai sebagai berikut:

v  AlKes: 


·         Stetescope
·         Tensi meter
·         Tabung oksigen
·         Termometer
·         Kursi Roda
·         Timbangan
·         Tiang infus
·         Tempat tidur
·         Tromal
·         Baki
·         Nalfulder
·         Gunting
·         Korentang
·         Spatik
·         Oven steril
·         Meja dorong.



v  Bahan habis pakai:


·         Kasa
·         Obat-obatan
·         Handscoen
·         Kateter
·         Kapas
·         Sabun
·         Liso
·         Abocath
·         Dispo
·         Infus set
·         Selang NGT
·         Alkohol
·         Betadin





v  Alat-alat Kantor:
·         Meja
·         Kursi
·         Lemari
c.Keuangan
            Pembagian jasa medis dan jasa pelayanan sesuai dengan beban kerja, disiplin masuk kerja( aturan ASN terbaru, Pendidikan dan  Jabatan)

3.6 Tugas menejer unit ruang rawat
            Seorang perawat profesional yang di berikan wewenang dan tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di suatu ruang rawat.

Tugas Pokok
            Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruang rawat yang berada di wilayah tangung jawabnya.

Uraian Tugas:
1.melaksanakan fungsi perencanaan meliputi:
            a.         Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta              tenaga lain sesuai kebutuhan.

            b.         Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang di                              perlukan sesuai kebutuhan.

            c.         Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/asuhan                                  keperawatan yang akan di selenggerakkan sesuai kebutuhan                  pasien

2.Melaksanakan fungsi penggerakkan dan pelaksanaan meliputi:
            a.         Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat.
            b.         Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai kebutuhann dan ketentuan atau peraturan yang berlaku.

            c.         Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga lain yang akan bekerja di ruang rawat.

            d.         Memberi pengalaman dan motivasi kepada tenaga                                        keperawatan untuk melaksankan asuhan keperawatan sesuai                   ketentuan/standar.
            e.         Mengoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara   bekerja sama

            f.          dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana       perawatan dan tenaga lain yang berada di                              wilayah tanggung jawabnya.

            g.         meningkatakan pengetahuan dan ketrampilan di bidang                               perawatan antara lain melalui pertemuan ilmiah.

            h.         Mengenal jenis dan kegunaan barang atau peralatan serta                             mengusahakan pengadaannya sesuai kebutuhan pasien agar tercapai pelayanan yang optimal.

3.Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi:
a.                             Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah di tentukan.

b.                  Melaksanakan peningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang perawatan.

c.                   Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-obatan serta efektif dan efisien.

d.                  Mengwasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan keperawata serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.





























BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Manajemen keperawatan sangat berpengaruh dalam proses keperawatan, karena proses manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan  berada sejajar dengan proses keperawatan sehingga keberadaan manajemen keperawatan dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan proses keperawatan























DAFTAR PUSTAKA


Selan Defiandi, dkk,2016,Liliba

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"MODEL KONSEPTUAL PRAKTEK KEPERAWATAN KELUARGA "

Yang Mudah yang Harus Berkarya